Lombok Tengah - Menteri Kebudayaan RI, Dr. Fadli Zon yang juga sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) didampingi Wakil Menteri pertanian. Sudaryono, melakukan kegiatan tanam padi varietas Gamagora 7 di desa Pengembur Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Senin (6/1/25).
Kegiatan yang juga dihadiri PJ Gubernur NTB, Mayjen TNI (Purn) DR. Hasanuddin, Kasrem 162/WB Kol. Inf Wirawan Eko Prasetyo, Bupati Lombok Tengah L. Pathul Bahri dan forkopimda NTB, jajaran TNI, Polri serta kelompok tani, tersebut dihajatkan guna mendukung program pemerintah dalam rangka swasembada pangan.
Menteri Kebudayaan sekaligus ketua HKTI. Fadli Zon mengatakan Presiden RI mempunyai perhatian yang luar biasa terhadap pertanian sehingga tekad untuk swasembada pangan nasional dengan menjadikan petani sebagai tulang punggung dalam mewujudkan ketahanan pangan.
"Jadi semua persoalan dalam pertanian seperti, pupuk, bibit dan irigasi serta alsintan akan terus diberikan solusi oleh pemerintah dalam hal ini oleh Presiden Republik Indonesia, " katanya.
Fadli Zon juga menyebutkan sesuai dengan Asta Cita Presiden ke 8 menjadi dasar dalam mewujudkan keseimbangan antara alam dengan masyarakat sehingga Presiden RI mulai dari menjabat sebagai TNI telah mendorong masyarakat untuk menanam pangan di lahan tidur untuk memenuhi kebutuahan masyarakat.
"Karena Kemajuan Desa dan Budaya tidak bisa dipisahkan dengan tradisi masyarakat agraris, sehingga mencapai swasembada pangan, karna negara yang berdaulat terlebih dahulu harus mencapai daulat pangan, " jelasnya.
Sementara, Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia Sudaryono mengatakan, bahwa cita-cita Pertama pertanian dan pangan sudah ada dalam program yang terus di canangkan oleh Presiden RI H. Prabowo Subiyanto sebagai wujud mensukseskan cita cita bangsa.
"Bahwa untuk menunjang keberhasilan pertanian, pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan pupuk kepada para petani dengan harga yang terjangkau, sehingga apabila ada pengecer yang nakal akan langsung di tindak, " ucapnya.
Selain itu, Pemerintah juga akan mengambil kebijakan dengan memberikan kebutuhn pupuk berdasarkan volume kebutuhan dengan jumlah 9, 5 Juta Ton dengan memangkas alur pendistribusian pupuk sehingga harga tidak bisa dipermainkan.
"Presiden RI juga sudah memutuskan HPP Gabah dinaikan dari RP. 6.000 menjadi RP 6.500 dan BPP Jagung dari 5000 menjadi RP 5.500, " terang Wakin Menteri Pertanian.
Sedangkan permaslahan Irigasi juga menjadi prioritas penting dalam pertanian sehingga mulai dari pemerintah pusat sampai dengan daerah agar memperbaiki saluran irigasi sesuai dengan tingakatan kewenangan masing-masing.
"Dengan tujuan agar target swasembada pangan nasional dan di daerah dapat tercapai sesuai harapan pemerintah dan rakyat Indonesia, " tandasnya. (LS).